Oleh Nuri Ashrissilmi
Sabtu, 19 Mei 2018 Indonesian Scholars Network (ISNet) bekerjasama dengan English of Science and Technology Community (ESC) Universitas Islam Sunan Kalijaga, Yayasan Bina Remaja Bantul, FORSI Himmpas Indonesia, Sembada Cendekia dan Trenlish Al Fatih menyelenggarakan seminar beasiswa bertemakan “Reach Your College with National and International Scholarships”. Seminar beasiswa ini dihadiri oleh lebih dari 150 orang peserta baik dari siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa S1 dari berbagai sekolah dan universitas di Yogyakarta. Dalam acara ini juga dilaksakan launching ISNet Yogyakarta. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan diawali dengan sambutan oleh ketua ESC, Pembina ESC, Ketua ISNet bapak Setyabudi Indartono Ph.D. serta Wakil Dekan 3 Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga.
Acara pertama setelah pembukaan adalah lauching ISNet Yogyakarta, diawali dengan pembacaan Surat Keputusan ISNet pusat oleh Sekretaris Umum ISNet Bapak Firman Alamsyah Ph.D. kemudian penyerahan Surat Keputusan kepada Bapak Alan Soffan S.P., M.Sc., Ph.D. selaku ketua ISNet Yogyakarta. Seluruh pengurus ISNet Yogyakarta yaitu Ketua, bapak Alan Soffan S.P., M.Sc., Ph.D., sekretaris, Qoyyum Suciani, S.Kep., Ns., bendahara Radhiatul Fitri S.Psi., M.Psi., Psikolog, Kepala Departemen Pembinaan SDM Aji N. Pakha, S.T., kepala departemen jaringan lembaga Hariadi Yulianto, S.T., M.Eng., beserta seluruh anggota masing-masing departemen berfoto bersama dengan pengurus ISNet pusat dan dosen pembina ESC. Foto bersama dan penyerahan surat keputusan ini menjadi tanda resmi berdirinya ISNet Yogyakarta pada 19 Mei 2018.
Kemudian acara di lanjutkan dengan seminar beasiswa yang dibagi kedalam dua sesi. Sesi pertama membahas mengenai motivasi studi lanjut keluar negeri baik S1 maupun S2 dan S3. Dalam sesi ini ada dua pembicara yaitu Zakiya A. Pramestri dan bapak Setyabudi Indartono Ph.D. dan di pandu oleh moderatur Syahruramdhani . Mba Zakiya menjelaskan tips untuk melanjutkan studi di luar negeri cukup dua yaitu “iseng” dan “nekat”. Begitulah kesimpulan perjuangan awal beliau hingga dapat menempuh kuliah S1 di Jepang. Tentu perjuangan melanjutkan studi S1 di negeri orang bukan tanpa tantangan, namaun tantangan itulah yang mengajarkan beliau hidup lebih mandiri dan belajar kehidupan disana. Kemudian sesi motivasi dilanjutklan oleh bapak Setyabudi, menjelaskan kebutuhan Indonesia terhadap lulusan S2 dan S3 yang bukan hanya menjadi “robot” kerja melainkan dapat memberi solusi terhadap permasalahan bangsa, sayangnya tidak ada penjelasan terkait LPDP . Begitulah seharusnya seorang mahasiswa menanamkan tekad dalam dirinya ketika melanjutkan studi S2 dan S3. Bertekad untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan bangsa dan negara.
Acara seminar beasiswa dilanjutkan pada sesi 2 yaitu penjelasan terkait pengalaman mendapat beasiswa oleh Taufik Hidayat, S.Kom., CHt awardee LPDP sekaligus lurah LPDP UGM 2016/2017 dan A. Yafiq Mursyid awardee Turkish Goverment Scholarship dan awardee Erasmus Program Netherlands di pandu oelh moderator Kholqillah Ardian Ilman, S.T., M.Eng. Dalam sesi ini dijelaskan bahwa semua beasiswa harus dicari dengan iat yang kuat salah satu wujud niat yang kuat adalah segera menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa sebagai bentuk langkah awal keseriusan. Dan terakhir keduanya menegaskan kembali terbentangnya kesempatan bagi semua yang mau berusaha.
Setiap orang memiliki cita-cita, dan tentu dalam mewujudkan cita-cita tersebut harus diiringi dengan usaha dan doa yang kuat. Dan acara seminar beasiswa sekaligus Launching ISNet Yogyakarta di tutup dengan meriah dan semangat membara para peserta untuk melanjutkan studi baik ke jenjang S1 maupun S2 dan S3.
Leave a Reply