By Adrian Hilman Lubis
“Bagaimanakah caranya meningkatkan kesehatan tulang Anda hari ini? Apakah kalsium Anda sudah tercukupi hari ini?”
Pada dasarnya, kalsium adalah nutrisi esensial yang diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia. Di dalam tubuh, kalsium merupakan mineral terbesar yang terkandung hampir 99% didalam gigi dan tulang. Selain fungsi kalsium sebagai pembentuk tubuh (rangka), kalsium juga berperan dalam proses metabolisme yang melibatkan nutrisi lain termasuk protein, vitamin D dan fosfor. Proses pembentukan dan peningkatan kesehatan tulang adalah proses seumur hidup yang harus diperhatikan. Perhatian sejak dini dalam membentuk tulang yang kuat di masa anak-anak, remaja dan dewasa akan memberi kestabilan massa tulang selama menuju ke masa penuaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Judith A. Beto (2015) menunjukkan bahwa asupan kalsium yang memadai dapat mengurangi resiko patah tulang, osteoporosis, cardiovascular dan diabetes pada beberapa tempat. Akan tetapi, saat ini intoleransi laktosa akibat defisiensi laktase adalah penyebab umum asupan kalsium yang rendah. Karena banyak individu dengan intoleransi laktosa yang pola makannya membatasi makanan yang mengandung kalsium. Sehingga, banyak kasus yang terjadi dapat dikurangi dengan mengganti dan memodifikasi sumber makanan lain yang juga mengandung kalsium (National Digestive Diseases Information Clearinghouse, 2014).
Beberapa penelitian pada hewan dan manusia telah menunjukkan efek positif dari penggunaan komponen prebiotik pada makanan seperti oligosakarida yang tidak dapat diserap (NDO) terhadap penyerapan dan metabolisme mineral. Komponen ini termasuk inulin, oligofruktosa, fruktooligosakarida, oligosakarida kedelai, dan juga pati resisten, gula alcohol dan difruktosa.
Di dalam tubuh, kalsium akan diserap melalui tiga organ utama seperti ginjal, usus halus dan tulang. Ginjal merupakan organ utama penyerap kalsium melalui penyaringan dan fungsi eksresi urin. Biasanya sekitar 200 mg/hari kalsium yang diserap melalui ginjal dari urin orang dewasa. Pada usus halus, respon penyerapan terjadi lebih lambat. Asupan makanan sehari-hari yang mengandung 1000 mg kalsium akan berpotensi menghasilkan 800 mg kalsium yang tersedia untuk kebutuhan nutrisi jaringan dan 200 mg untuk mempertahankan kadar kalsium dalam tubuh. Kelebihan kalsium dapat diproses melalui ginjal dan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan eksresi urin (National Institutes of Health, 2013).
Penyerapan kalsium terjadi di seluruh saluran pencernaan sekitar 65% dimana kondisi pH berkisar 6.5-7.5. Di dalam ileum, mekanisme utama penyerapan kalsium dilakukan dengan pasif, yakni saat makanan bergerak perlahan melalui area saluran percernaan (GIT). Jumlah total kalsium yang diserap dibandingkan dengan yang tersedia bergantung pada jumlah kalsium yang diserap, total waktu penyerapan di tiap saluran pencernaan dan jumlah kalsium yang tersedia di setiap lingkungan ph yang berbeda-beda. Kelarutan kalsium secara langsung dipengaruhi oleh level pH.
Mekanisme utama yang mendasari pengaruh NDO terhadap peningkatan penyerapan mineral adalah peningkatan kelarutan mineral terjadi karena peningkatan mikrobiota yang menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA), yang didukung oleh pasokan substrat yang lebih besar; dimana pembesaran dari permukaan penyerapan dengan dukungan pertumbuhan dari enterosit (sel penyerapan pada usus halus) yang dimediasi oleh produk fermentasi mikrobiota, terutama laktat dan butirat; peningkatan ekspresi protein pengikat kalsium; meningkatkan kesehatan usus; mengeluarkan factor pemodulasi tulang seperti fitoestrogen dari makanan serta menyeimbangkan flora dan ekologi di usus halus.
Manfaat prebiotik terhadap kesehatan tulang pada hewan
Sebagian besar penelitian tentang pengaruh prebiotik, terutama yang berkaitan dengan perkembangan dan kesehatan tulang telah dilakukan pada tikus. Hal ini menunjukkan bahwa prebiotik dapat merangsang penyerapan zat besi dan mineral yang relevan bagi perkembangan tulang seperti kalsium, magnesium dan seng. Dalam percobaan yang dilakukan oleh Chonan, et. al., (1995) menghasilkan bahwa komponen prebiotik galakto-oligosakarida relatif dapat merangsang penyerapan kalsium di usus halus daripada yang kontrol, dan yang terpenting adalah berat tulang dan kandungan kalsium pada tulang tikus yang diberi galakto-oligosakarida secara signifikan lebih tinggi daripada hewan yang diberi makan dengan makanan kontrol biasa tanpa prebiotik. Pengaruh positif dari prebiotik galakto-oligosakarida dan oligofruktosa pada status tulang juga telah ditunjukkan pada tikus yang sehat. Selain itu, Takahara, et. al., (2000) juga melaporkan bahwa pemberian frukto-oligosakarida (diet 50 g/kg) pada makanan, dapat merangsang penyerapan kalsium dan meningkatkan volum tulang femur dan konsentrasi mineral pada tikus muda yang sedang masa pertumbuhan.
Manfaat prebiotik terhadap kesehatan tulang pada manusia
Menurut definisi, prebiotik harus lolos dari sistem pencernaan di usus halus manusia. Sementara, pada individu sehat dengan aktivitas β-galaktosidase yang cukup, laktosa benar-benar dicerna. Sedangkan pada individu dengan aktivitas β-galaktosidase yang tidak mencukupi, hal itu dapat mencegah pencernaan dan dengan demikian tersedia untuk fermentasi mikroflora di usus besar. Sementara banyak penelitian yang telah menunjukkan efek stimulasi laktosa terhadap penyerapan kalsium pada tikus, studi tentang efek laktosa pada penyerapan kalsium pada manusia telah menghasilkan hasil yang tidak konsisten. Miller (1989) menyimpulkan bahwa kemungkinan laktosa meningkatkan penyerapan kalsium pada bayi manusia dan pada tikus, sementara pada tingkat yang biasanya ada dalam susu, tidak ada efek signifikan pada penyerapan kalsium oleh orang dewasa sehat yang mengkonsumsi makanan normal. Namun, mungkin saja pada subyek dengan aktivitas β-galaktosidase rendah, laktosa dapat merangsang penyerapan kalsium karena mencapai ileum terminal dan usus besar, di mana dapat difermentasi oleh mikroflora usus (yang berperilaku sebagai prebiotik). Dalam hal ini, Griessen et. al., (1989) melaporkan bahwa penyerapan kalsium serupa dengan susu (21,4%) dan susu bebas laktosa (laktosa diganti dengan glukosa) (26,8%) pada orang dewasa sehat meningkatkan penyerapan kalsium pada subyek kekurangan β-galaktosidase.
Dari beberapa penelitian diatas, terdapat bukti yang menyatakan bahwa peningkatan NDO tertentu (seperti inulin, frukto dan galakto-oligosakarida) dapat memperbaiki penyerapan kalsium pada remaja dan orang dewasa. Dalam penelitiannya, Coudray et. al., (1997) mencari pengaruh inulin chicory dan gula bit terhadap penyerapan kalsium dalam penelitian desain crossover. Penelitian dilakukan dengan memberi makan 9 pria dewasa muda yang sehat (usia rata-rata 25.5 tahun) dengan makanan kontrol (mengandung 18 g serat makanan/hari) dan makanan yang sama ditambah dengan 40 g/hari dari inulin chicory atau gula bit selama 28 hari (2 hari makanan kontrol diikuti oleh 14 hari peningkatan progresif dalam uji jumlah serat dan kemudian 12 hari berikutnya untuk 40 g/hari). Hasil penelitian menemukan bahwa setelah mengkonsumsi inulin chicory, penyerapan kalsium secara nyata meningkat signifikan (P<0,01) dari 21,3% menjadi 33,7% (meningkat 58%); sedangkan konsumsi gula bit tidak berpengaruh secara nyata.
Secara umum prebiotik seperti inulin, oligofruktosa (frukto-oligosakarida) dan galakto-oligosakarida telah ditemukan untuk merangsang penyerapan kalsium pada tikus. Setidaknya beberapa penelitian pada hewan, penyerapan kalsium yang meningkat tampaknya mengarah pada peningkatan status tulang (Cashman, 2003). Meskipun hanya ada beberapa penelitian tentang pengaruh prebiotik (seperti inulin, frukto dan galakto-oligosakarida) terhadap penyerapan kalsium pada manusia, sejauh ini tampaknya ada pengaruh stimulasi oleh prebiotik pada penyerapan kalsium di usus halus. Setidaknya, remaja dan wanita pasca menopause memiliki kebutuhan kalsium yang meningkat.
Sumber:
Clinical Nutrition Research
The Journal of Nutrition
Leave a Reply