Ditulis oleh Yuana Dwi Hayati
Sesuatu yang baru dari setiap cara belajar anak adalah pengetahuan baru yang menjadi awal anak tumbuh dan berkembang. Bagaimana ia menerima cara baru, ilmu wawasan baru, teman baru, lingkungan baru. Khususnya anak usia dini, dimana banyak orang tua saat ini menyerahkan anaknya untuk sekedar belajar sambil bermain. Baik itu berbentuk baby house, Paud, atau TPQ dengan berbagai sebutan nama. Namun, pada aplikasinya semua itu adalah cara guru dan orang tua mengenalkan anak untuk mengembangkan kecerdasannya pada usia dini yang disebut Golden Age.
Usia dini yang dikatakan Golden Age merupakan usia yang sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur, memberi pengajaran, pengetahuan baik secara langsung maupun tak langsung sangatlah penting. Karena ia akan melihat, meniru, dan melakukan apa yang ia tahu secara cepat dan mudah. Maka pendidikan usia ini sangat diperhatikan oleh kalangan orang tua yang berharap anaknya mampu tumbuh dan berkembang dengan baik.
Menurut teori Bloom, pengetahuan anak di bagi menjadi tiga yaitu berdasarkan sisi kognitif, psikomotorik, afektif. Pengetahuan diramu oleh guru untuk disampaikan kepada murid dengan harapan peserta didik mampu menerima ilmu baru dan menerapkan dalam aplikasi pada kehidupan sehari-hari. Pada anak usia dini, metode yang saat ini sedang banyak dilakukan oleh beberapa instansi pendidikan adalah metode sentra. Model pembelajaran sentra merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan sentra bermain pada saat belajar. Sentra bermain merupakan area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar kelas, berisi berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan dirancang terlebih dahulu. Model pembelajaran ini merupakan pengembangan dari metode Montessory, High Scope, dan Reggio Emilio, yang memfokuskan ,kegiatan anak di sentra-sentra atau area-area untuk mengoptimalkan seluruh kecerdasan anak.
Salah satu kegiatan yang mampu diterapkan pada anak ialah dengan memperkenalkan bulan Ramadhan yaitu dengan melakukan kegiatan pawai keliling atau disebut dengan “Tarhib Ramadhan”. Kegiatan ini sesuai dengan tujuan dari metode tersebut yaitu, memungkinkan anak melakukan manipulasi terhadap berbagai objek, terlibat dalam role playing saling bercakap-cakap dengan teman-teman, bereksplorasi, berinteraksi secara fisik, emosional, dan sosial. Kegiatan ini pula mengenalkan anak pada iman dan taqwa (imtaq) yang hari ini tidak boleh lepas dalam pendidikan karakter yang dibangun dengan pengenalan ibadah, doa-doa, berdasarkan sifat-sifat mulia Allah. Harapan lain dari kegiatan sentra dengan pawai ini ialah mengenalkan anak untuk turut bahagia menyambut bulan suci Ramadhan dan menganjurkan untuk ikut berpuasa semampunya. Hal ini dilakukan sebagai latihan awal anak dan memperkenalkan pada nilai dan kewajiban berpuasa bagi umat Muslim di bulan Ramadhan. Dengan poster-poster yang dibuat dengan cara dan kreatifitas mereka tentu membuat antusias anak-anak semangat menyambut bulan yang penuh berkah.
Kegiatan ini melibatkan orang tua yang mendampingi dimana, membuat kegiatan khusus untuk orang tua yaitu membaca Al-Quran (tadarus) sebagai partisipasi orang tua murid selama bulan Ramadhan bersama anak dan guru. Hal ini diperlukan agar anak melihat secara langsung bagaimana cara dan contoh dari orang terdekatnya yaitu orang tua. Dan dari sisi orang tua, senantiasa mengetahui bagaimana perkembangan anaknya selama proses belajar. Itulah kenapa metode sentra ini menjadi cara yang tepat karena adanya kerjasama antar orangtua dan guru selaku orang tua dalam belajar anak.
Key word : Metode Pembelajaran Sentra
Leave a Reply