Celupan Ramadhan

Oleh M. Faruq Bahril

Ramadhan adalah raja semua bulan. Sewaktu sahurnya umat dihujani berkah, sedang sewaktu buka dihadiahkan kenikmatan tiada tara. Barang siapa yang menyaksikan Ramadhan sungguh beruntunglah ia, dan barang siapa yang melayaninya maka sungguh sukseslah ia; dijanjikan untuknya dua kenikmatan yang salah satunya adalah kenikmatan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Lalu apabila ia mempersembahkan siang dan malamnya untuk Ramadhan, maka diampunilah dosanya yang telah lampau. Sebuah hadits diriwayatkan oleh Abu Hurairah berbunyi, Nabi Muhammad ­sallallaahu ‘alaihi wasallam berabda:

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka diampunilah dosanya yang telah lampau” [shahih bukhari]

Ramadhan bagaikan danau yang diselami oleh para pencinta shalat dan orang-orang yang berpuasa; mereka mempersiapkan jiwa dan harta mereka untuk berburu sejumlah  besar permata yang berserakan di dasarnya. Mempersembahkan badan mereka, berlelah-lelah demi mengumpulkan pahala sebanyak yang mereka bisa. Namun meskipun letih, mereka tetap menikmati perjalanan. Mereka takjub dengan perhiasan dan bintang-bintang yang bersinar di dasar danau. Itu karena ia bukan danau biasa, melainkan ia adalah celupan Ramadhan.

Seorang seniman tatkala hendak menggoreskan kuasnya di atas kanvas, ia terlebih dahulu mencelupkannya ke dalam tinta pilihan. Ia akan memilih warna yang terbaik dan paling sesuai untuk lukisannya sehingga mampu menyihir  mata orang-orang yang memandangnya. Coba kau bayangkan bahwa kanvas itu adalah kehidupanmu. Tinta kehidupan sangatlah beragam, sedang tinta Ramadhan hanya datang sekali dalam setahun dan ia adalah tinta yang spesial. Apakah kau akan melewatkan kesempatan untuk berselam di dalamnya?

Celupan warna ramadhan adalah wadah tempat seorang hamba mensucikan diri dari dosa-dosa. Allah juga telah menjadikannya tempat untuk bersemayam permata yang berharga; di dalamnya tarawih dan witir, sahur dan berbuka, juga malam lailatul qadr. Maka janganlah kau merasa cukup untuk hanya berdiri di tepiannya. Tetapi menyelamlah di dalamnya, maka kau akan dapatkan banyak harta berlian.

Ramadhan adalah tamu yang singgah dan kemudian pergi. Lalu setelahnya akan datang hari kemenangan Idul Fitri. Maka jadilah orang yang beruntung di hari itu dengan cara menghias kehidupanmu dengan celupan Ramadhan, perbanyaklah ibadah dan ketaatan di dalamnya. Dan janganlah lupa untuk berburu permata yang paling berharga di dasarnya, Lailatul Qadr untuk kau letakkan di bagian terdepan pada kanvas kehidupan.

Hiduplah dengan Ramadhan, semoga Allah menghadiahkan kebahagiaan di dalam hidupmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *